INFOPELABUHAN.SITE – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan reputasi kapal berbendera Indonesia di pasar global, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, bagian dari Holding BUMN Jasa Survei IDSurvey, menggelar seminar bertajuk “Sinergi dan Optimalisasi Peran Stakeholders dalam Mempertahankan Whitelist Tokyo MoU”. Seminar ini bertujuan memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga keselamatan dan keamanan kapal Indonesia, terutama kapal niaga yang berlayar ke luar negeri.Senin(18/11/24)
Deputi Direktur Bisnis Manajemen Klasifikasi BKI, Arief Budi Permana, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mempertahankan status whitelist Tokyo MoU, yang telah diraih Indonesia sejak 2020. “Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama erat antara perusahaan kapal, operator, dan pemangku kepentingan, termasuk dukungan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan,” ungkap Arief.
Menurutnya, keberlanjutan status whitelist memberikan keuntungan besar bagi kelancaran perdagangan dan logistik internasional Indonesia. Hal ini mendukung visi maritime sustainability serta peningkatan sumber daya manusia di sektor maritim.
Seminar yang berlangsung di Jakarta ini juga menyoroti tren peningkatan detensi kapal berbendera Indonesia di luar negeri, terutama di Tiongkok. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, yang diwakili Dr. Capt. Miftahul Hadi, menegaskan langkah-langkah strategis untuk menjaga reputasi maritim Indonesia, seperti peningkatan pengawasan, pelatihan awak kapal, serta implementasi sistem perawatan terencana (Planned Maintenance System).
“Kerja sama dan komitmen seluruh stakeholder adalah kunci untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang disegani di dunia internasional,” ujar Capt. Miftahul.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, asosiasi pelayaran INSA, dan perusahaan pelayaran nasional. Dengan sinergi yang kuat, BKI berharap dapat meminimalkan detensi kapal dan terus memperluas jaringan layanan internasionalnya. Red 🔴