JAKARTA || info pelabuhan.Site — Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan resmi menutup Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025 pada Jumat, 11 April 2025. Selama 22 hari beroperasi sejak 21 Maret, posko ini mencatat kinerja positif sektor transportasi laut, dengan peningkatan jumlah penumpang dan minimnya gangguan operasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran arus mudik dan balik tahun ini.
“Alhamdulillah, angkutan laut Lebaran 2025 berlangsung lancar, aman, dan terkendali,” kata Antoni dalam keterangan resminya, Jumat, 12 April 2025.
Selama periode H-10 hingga H+10, jumlah penumpang angkutan laut mencapai 2.248.646 orang, naik 21,19 persen dibandingkan tahun lalu. Puncak arus mudik terjadi pada H-3 dengan 118.494 penumpang, sementara arus balik tertinggi tercatat pada H+2, dengan 148.272 penumpang.
Program tiket gratis yang disediakan Ditjen Perhubungan Laut pun mendapat sambutan tinggi, dengan tingkat realisasi mencapai 90,64 persen dari total kuota 48.867 penumpang.
“Kami bersyukur program ini membantu meringankan biaya pemudik dan menunjukkan bahwa moda laut semakin diminati masyarakat,” ujar Antoni.
Sebanyak 703 kapal dikerahkan selama periode Lebaran, dengan 42 kapal mendapat dispensasi kapasitas tanpa mengabaikan keselamatan. Pemantauan dilakukan di 264 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Untuk lintasan penyeberangan Merak–Bakauheni, tercatat realisasi sebesar 2.772.669 penumpang dan 657.510 kendaraan. Seluruhnya berjalan tanpa hambatan berarti.
Penutupan posko ini sekaligus menandai berakhirnya masa pelayanan angkutan Lebaran 2025. Evaluasi menyeluruh akan tetap dilakukan untuk meningkatkan layanan di masa mendatang.